Karimun (Cindai.id)_ Gakkumdu Kabupaten Karimun yang merupakan gabungan unsur Kepolisian dan Bawaslu, mengamankan beberapa orang yang diduga akan melakukan money politics di Kabupaten Karimun pada Selasa (26/11/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa kejadian ini bermula pada hari Selasa tanggal (26/11/2024) malam Satintelkam Polres Karimun memperoleh informasi dari masyarakat bahwa ada 2 orang berboncengan motor akan melakukan money Politik.
Baca Juga: Hendak Lakukan Liputan, Wartawan Dikeroyok Didepan Rumah Paslon 01 Pilkada Tanjungpinang
Unsur Gakkumdu yang sedang melakukan monitoring dan Kasat Intelkam beserta personel Satintelkam langsung menuju lokasi yang disebutkan. Tim Gakkumdu dilokasi yang dicurigai berhasil mengamankan orang yang dicurigai melakukan money politik yakni Norpadzli bersama Irvandi.
Dari pengakuan ke 2 orang tersebut bahwa telah memberikan uang kepada masyarakat untuk memilih Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri Nomor 02 dan menerima uang dari Saeful Yahya yang menginap di Wisma Balai Indah. Setelah dilakukan pengembangan ke Wisma Balai Indah dan menemukan Saeful Yahya yang menginap di Wisma Balai Indah yang menginap di Kamar 201.
Baca Juga: Kepentingan Pemberian Vitamin, Bahasa Kode Dugaan Serangan Fajar Paslon Rahma-Rizha Hafiz
Ke 3 orang tersebut dibawa ke Sentra Gakkumdu Kabupaten Karimun untuk dimintai keterangan atau klarifikasi. Setelah dilakukan klarifikasi dari salah seorang pelaku yakni Saeful Yahya diperoleh keterangan bahwa Saepul Yahya bekerja di PT. Konsep Indonesia Tangerang Selatan (Konsultan Politik) ditugaskan selaku Tim Lapangan Kabupaten Karimun bertugas untuk merekrut Admin dan Tim Koordinator serangan fajar Cagub/Wagub No Urut 02 di Kabupaten Karimun.
Saepul Yahya memberikan uang sebesar Rp 30 juta pada Norpadzli untuk dibagikan ke masyarakat untuk memilih pasangan Cagub 02. Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa saat dikonfirmasi hal tersebut, membenarkan adanya kejadian ini.
“Ya benar tadi malam Gakkumdu ada mengamankan beberapa orang, saat ini masih di dimintai keterangan oleh Gakkumdu,” ujarnya, Rabu (27/11/2024) pagi. (Red)