Batam (Cindai.id)_ Rabu 18 September 2024 secara beramai-ramai masyarakat Tanjung Uncang turun ke BP Batam untuk berdemonstrasi. Adapun tujuan demonstrasi mereka adalah menuntut BP Batam dan PT Moya bertanggung jawab atas tidak mengalirnya air bersih di wilayah Tanjung Uncang yang sudah berjalan lama.
Hal ini juga mendapat tanggapan dari ketua Forum Komunikasi Putra Putri Kepri ( PKPPK ) Ismail.
Pada laman beranda media sosial facebook miliknya, Ismail memberi support dan dukungan kepada warga Tanjung Uncang yang berdemo di kantor BP Batam pada hari ini.
“Selamat berjuang kawan-kawan, semoga perjuangannya membuahkan hasil yang baik dan tetap semangat, tetap jaga kedamaian dan keselamatan,” tulis ismail.
Ismail juga menyebutkan air bersih adalah kebutuhan utama dalam hidup manusia dan pemerintah harus bisa menjamin rakyatnya untuk dapat menikmatinya.
Dalam sambungan telepon Ismail kepada awak media ini, ia juga menyesalkan sikap PT Moya yang terkesan lamban untuk mengatasi masalah air bersih di Kota Batam terutama di wilayah Tanjung Uncang.
Ismail beranggapan PT Moya tidak profesional dalam pengelolaan air bersih dan terkesan hanya mau enaknya saja dan hanya mau cepat dapat untungnya saja, seperti tidak mau keluar modal besar dalam investasi pengelolaan air bersih di Kota Batam.
Banyak kita lihat pipa pipa di pinggir jalan yang berserakan belum juga selesai di tanam, sehingga pengaliran air bersih jadi terhambat sampai berhari hari bahkan bertahun tahun.
“Seharusnya PT Moya harus lebih banyak melibatkan para kontraktor profesional dalam pengerjaan projek pengaliran air bersih di Kota Batam ini, jangan kontraktornya itu itu aja selesai sini baru pindah sana, selesai disana baru pindah kesana lagi,” sambung Ismail.
“Dalam hal ini tentu membuat saya sedikit bertanya, apakah PT Moya punya modal kuat, atau menunggu modal dari masyarakat yang membayar tagihan air tiap bulan nya, sehingga tidak bisa mengerjakan proyek air bersih secara masal di kota batam,” ungkapnya lagi.
“Masyarakat bayar tagihan baru bayar pipa, masyarakat bayar tagihan baru bayar jasa kontraktor, ya kalau begitu ya agak gawatlah”, ucap ismail.
Dalam hal ini harusnya PT Moya memberi tanggung jawab dan kompensasi kepada warga yang terdampak matinya air bersih tersebut, jangan hanya mau untungnya saja .
Masalah matinya air bersih jangan di anggap sepele, karna itu adalah kebutuhan yang sangat pital dalam kehidupan manusia, terutama anak-anak, bagaimana anak-anak bisa sehat, bisa pintar jika tidak bisa mandi, memasak dan mencuci pakaian, alhasil segala penyakit seperti diare dan lain lain akan mudah merasuki tubuh mereka dan juga tidak bisa tampil segar dalam aktivitas sehari hari di akibatkan tidak bisa mandi. Bagaimana mereka bisa menyerap pelajaran kalau badan mereka tidak bersih gerah dan tidak segar.
“Kalau tidak percaya mari kita coba ajak kerabat dan kelurga para petinggi PT Moya ataupun BP Batam untuk tinggal bersama warga yang terdampak matinya air bersih tersebut, biar kita sama sama liat apakah mereka sanggup bertahan satu minggu menjalaninya saya rasa tentu mereka tidak akan sanggup untuk menjalani hari hari tanpa air bersih tersebut meskipun hanya satu minggu saja.
“Ya saya sangat berharap perjuangan kawan kawan warga Tanjung Uncang hari ini dapat tanggapan dan solusi yang baik dari BP Batam maupun PT Moya,” tutupnya. (Red)