Kepri (Cindai.id) _ Keinginan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, untuk bergabung dengan Partai Gerindra tampaknya tidak berjalan mulus. Pasalnya, muncul penolakan dari organisasi sayap kader muda Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) diberbagai daerah.
Sikap penolakan tersebut menandakan belum sepenuhnya diterima rencana masuknya Budi Arie ke dalam barisan partai besutan Prabowo Subianto ini.
Ketua PD TIDAR Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Indra Saputra, SE menilai bahwa proses penerimaan tokoh eksternal ke dalam struktur partai harus mempertimbangkan rekam jejak, kontribusi, serta kesetiaan terhadap perjuangan partai sejak awal.
Baca Juga: Jejak Ijazah A, B dan C Bupati Anambas, Mengungkap Perizinan PKBM Mawar Batam
Indra menegaskan bahwa Gerindra harus dijaga dari kepentingan politik jangka pendek. Ia menilai perjuangan partai dibangun oleh kader yang berproses sejak awal, bukan tokoh yang baru ingin masuk ketika konstelasi politik berubah.
“Kami menghargai Pak Budi Arie, tapi Gerindra bukan tempat untuk menumpang arah politik. Kader kami berjuang dari bawah, bukan datang di ujung kemenangan,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (8/11/2025).
Baca Juga: Tambang Silika Natuna: Gubernur Bungkam, Bupati Tidak Faham Tugas dan Wewenangnya
Ia menambahkan, sikap Tidar Kepri ini merupakan bentuk kepedulian terhadap soliditas dan marwah partai.
“Kami ingin Gerindra tetap setia pada garis perjuangan Pak Prabowo. Kader muda harus menjadi garda terdepan menjaga integritas partai,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, DPP Partai Gerindra belum memberikan keterangan resmi mengenai isu bergabungnya Budi Arie.
Budi Arie dikenal sebagai Ketua Umum Projo, organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo sejak 2014. Belakangan, namanya santer disebut akan merapat ke Gerindra setelah berakhirnya masa pemerintahan Jokowi. (Red)



