Tanjungpinang (Cindai.id)_ Puluhan Mahasiswa Baru (MABA), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang mengalami sakit perut dan muntah-muntah hingga mencret secara massal. Diduga kejadian tersebut karena makanan basi yang disediakan oleh panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKBM) tahun 2024.
Sejumlah mahasiswa baru yang berhasil ditemui media ini membenarkan jika makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sudah basi.
“Tahu nya basi. Siap makan makanan itu, malam nya saya muntah-muntah dan sakit perut,” ujar mahasiswa baru UMRAH.
Menurutnya, ada puluhan mahasiswa lain yang juga mengalami hal yang sama. “Banyak bang, puluhan orang,” ujarnya.
Sementara Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Maritim Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Dr. Suryadi, S.P., M.H membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya betul kami sudah menerima laporan, bahwa memang ada ditemukan sebagian makanan yang disiapkan oleh panitia pelaksana PKKBM itu dalam keadaan yang sudah tidak bagus kualitasnya, dan ini sudah kita telusuri dari semua fakultas yang ada itu, ada dua fakultas yang menemukan makanan seperti itu,” ujar Suryadi melalui sambungan telepon nya.
Atas peristiwa tersebut, UMRAH Tanjungpinang menyampaikan permohonan maaf, sebab kejadian tersebut merupakan hal yang tidak diinginkan oleh siapapun.
“Tentu yang harus kita sampaikan adalah yang pertama, memohon maaf atas peristiwa itu. Karena sudah pasti tidak ada siapapun yang ingin mencelakakan orang lain, kalau kita berbicara apalagi ini institusi pendidikan, udah pasti tidak ada yang ingin mencelakakan siapapun, tetapi ini perlu menjadi catatan bagi kami di UMRAH, khususnya panitia pelaksana PKKMB itu”.
Menurutnya, berdasarkan hasil penelusuran Universitas, di seluruh Fakultas yang ada, kondisi makanan yang sudah tidak bagus kualitasnya hanya ditemukan di dua fakultas.
“Kita sudah menerima laporan bahwa ada ditemukan sebagian makanan yang disiapkan oleh panitia pelaksana. Makanan yang sudah tidak bagus kualitasnya dan ini sudah disampaikan. Kita sudah telusuri di semua fakultas yang ada kemarin, dimana ada dua fakultas yang menyatakan menemukan makanan seperti itu”.
“Tentu yang harus kita sampaikan adalah pertama kita menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini karena tidak ada siapapun orang yang ingin mencelakakan orang lain, apalagi kalau kita berbicara kebaikan dalam dunia pendidikan dan sudah pasti tidak ingin ada yang mencelakakan di dalamnya. Apalagi dengan sengaja menyediakan makanan yang basi, tetapi ini perlu menjadi catatan kepada kami di UMRAH, khususnya panitia pelaksana agar melakukan evaluasi,” tegas Suryadi.
Pasca peristiwa tersebut, pihaknya segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait persoalan tersebut agar dikemudian hari tidak terjadi hal yang sama.
“Pertama panitia harus melakukan evaluasi secara total kepada penyedia makanan tersebut. Yang kedua penyedia yang sama ini harus diwanti-wanti dan bila perlu kalau saya secara pribadi, langsung di blacklist saja. Karena ini hal yang sangat berbahaya,” jelas Suryadi.
Ke depan, pihaknya akan memperhatikan betul kualitas makanan, sebab hal tersebut merupakan hal yang sensitif.
“Makanan ini adalah sesuatu yang sangat sensitif, maka dari itu perlu diperhatikan higienitasnya, kepastian barang itu harus dalam keadaan steril, bergizi dan nikmat,” ucapnya.
Dengan ditemukannya fakta seperti itu, pelaksana kegiatan diminta untuk tidak memberikan kesempatan kepada penyedia makanan yang sama, agar ada efek kepada penyedia.
Atas peristiwa tersebut, UMRAH ingin memastikan diagnosa melalui tenaga medis terhadap beberapa orang korban yang diindikasikan sakit perut karena makanan basi.
“Dari hasil tim medis kita disebabkan karena maag, dan memang ada yang mencret setelah mengkonsumsi makanan itu, tapi jumlahnya tidak begitu banyak. Akan tetapi itu perlu dilakukan validasi ulang, apakah ini memang disebabkan karena makanan dan atau memang ada penyakit bawaan”.
“Memang yang mencret itu ada puluhan orang. Intinya kalau ini betul penyebab makanan makanan, saya pastikan dia itu harus dilakukan evaluasi secara total,” tutupnya.
Sementara, media ini masih melakukan penelusuran terhadap pihak ketiga yang mengerjakan proyek Katering tersebut. (Red)