Lingga (Cindai.id) _ Kritikan pedas dilontarkan Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Lingga, Armanto Arsyad, mempertanyakan keseriusan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, untuk membangun Kabupaten Lingga.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Arman (sapaan akrab) dikarenakan ketidak seriusan Gubernur dalam menangani permasalahan infrastruktur di Kabupaten Lingga, khususnya jalan menuju Pelabuhan Roro Penarik yang kondisinya rusak parah.
Permasalahan ini semakin parah saat hujan lebat, di mana jalan menjadi licin, becek, dan sulit dilalui oleh kendaraan, termasuk truk pengangkut barang. Menurut Armanto, meskipun panjang jalan yang rusak hanya sekitar 300 meter, hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah provinsi untuk memperbaikinya.
“Kita meminta kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad untuk serius menangani permasalahan di Kepri, khususnya di Kabupaten Lingga, terutama terkait jalan rusak yang merupakan kewenangan Provinsi Kepri,” kata Armanto, Kamis (20/3/2025).
Ia menyesalkan lambannya penyelesaian masalah ini, padahal kondisi jalan yang rusak berdampak besar bagi masyarakat. Bahkan, dirinya mengaku telah mendatangi langsung Dinas PUPR Kepri untuk membahas perbaikan jalan tersebut, tetapi hingga kini belum ada realisasi.
“Masak jalan yang hanya 300 meter tidak ada anggaran? Ini jalan penting untuk hajat hidup orang banyak, tapi tetap tak kunjung selesai dibangun,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Lebih jauh, Armanto melontarkan pernyataan tegas terkait ketidakseriusan pemerintah provinsi dalam menangani masalah di Lingga. Ia menyebut bahwa jika Lingga dianggap menjadi beban bagi Kepri, maka lebih baik dilepaskan ke Provinsi Jambi.
“Saat ini, Pemerintah Provinsi Kepri sedang sibuk membahas pemekaran Natuna dan Anambas menjadi provinsi sendiri, bahkan DPRD Kepri sudah menyetujuinya. Kalau memang Lingga tidak dianggap penting, sekalian saja dilepaskan ke Jambi,” tegasnya.
Pernyataan Armanto ini mencerminkan kekecewaan masyarakat Lingga terhadap pemerintah provinsi yang dinilai kurang memperhatikan kondisi infrastruktur di daerah tersebut. Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata agar akses menuju Pelabuhan Roro Penarik bisa kembali normal dan tidak terus menjadi kendala bagi aktivitas perekonomian masyarakat.*