Kepri (Cindai.id) _ Provinsi Kepulauan Riau memiliki garis pantai yang luas, mencapai 8.561,33 kilometer. Dengan karakteristik geografis seperti itu, jelas bahwa provinsi ini memiliki potensi besar dalam hal sumber daya kelautan dan perikanan. Potensi ini mencakup berbagai aspek, termasuk perikanan tangkap dan budidaya, pariwisata bahari, objek wisata pantai, ekosistem mangrove, terumbu karang, rumput laut, dan beragam jenis kehidupan laut.
Salah satu potensi komoditas yang akan dikembangkan adalah rumput laut. Seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 1 Tahun 2019, yang memberikan panduan umum untuk budidaya rumput laut guna meningkatkan produksi dan produktivitasnya secara berkelanjutan demi kesejahteraan Masyarakat, sebagai panduan yang jelas dalam pelaksanaan inisiatif tersebut.
Untuk memaksimalkan potensi rumput laut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) melakukan penelitian Pemetaan Spasial Kesesuaian Perairan untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut. Telah disusun laporan sebagai hasil dari upaya penelitian yang dilakukan guna mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi perairan di wilayah ini untuk kegiatan budidaya rumput laut.
Dalam laporan ini, DKP mencoba menyajikan hasil pemetaan spasial yang cermat dan komprehensif guna mengidentifikasi lokasi-lokasi yang paling sesuai untuk kegiatan budidaya rumput laut.
Pemetaan ini didasarkan pada analisis berbagai faktor seperti suhu air, salinitas, kedalaman perairan, dan kualitas air lainnya, yang merupakan faktor-faktor krusial dalam menentukan kesesuaian suatu wilayah untuk budidaya rumput laut. Selain itu, juga DKP melakukan evaluasi terhadap potensi risiko yang mungkin muncul selama proses budidaya, seperti kerusakan lingkungan dan dampak sosial ekonomi.
Pengembangan budidaya rumput laut bisa mencakup berbagai aspek, termasuk inovasi teknik budidaya, peningkatan produktivitas, dan diversifikasi produk. Secara umum hal-hal yang patut diperhatikan dalam pengembangan budidaya laut di Kepri adalah, Penelitian dan Inovasi, Diversifikasi Produk, Teknologi Budidaya Terkini, Praktik Budidaya Berkelanjutan, Kemitraan dan Jaringan, Pelatihan dan Pendidikan, Pengelolaan Risiko, Pengembangan Pasar.
Pengembangan budidaya rumput laut membutuhkan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, melibatkan berbagai pihak termasuk petani, peneliti, pemerintah, dan pemangku kepentingan industri lainnya. Dengan menggabungkan inovasi, keberlanjutan, dan diversifikasi, industri budidaya rumput laut dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap keberlanjutan pangan dan ekonomi lokal. Rekomendasi pengembangan budidaya rumput laut Kepri berdasarkan observasi dan wawancara lapangan, hasil analisis kesesuaian, tumpang susun serta berdasarkan berbagai pertimbangan dan kesepakatan.
DKP berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sektor perikanan, khususnya dalam konteks budidaya rumput laut di Provinsi Kepri. Hasil pemetaan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, pelaku industri, dan masyarakat umum dalam mengambil keputusan terkait pengembangan potensi perikanan secara berkelanjutan. (Red)