Kepri (cindai.id)_ Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Kelautan (IKAFIKRA) UMRAH, Reka Tendra, S.Pi, menyayangkan sejak berdiri Universitas Negeri Kepri dari tahun 2007 sampai saat ini, kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap lulusan Umrah. Terutama dengan Alumni Fakultas Kelautan bahkan terkesan lepas tangan.
Baca Juga: PT.MIPI Bintan Jadi Sorotan Penegak Hukum Amerika Serikat
Bagaimana tidak terkesan lepas tangan, pada awal berdiri dengan gaung yang luar biasa dengan nama besar Universitas Maritim sehingga mendorong anak tempatan berduyun-duyun untuk masuk menjadi mahasiswa.
Reka mengatakan sampai hari ini serapan dari Alumni sangat sedikit, banyak alumni terpaksa bekerja tidak sesuai dengan bidang ke ilmuan, bahkan ada yang menjadi sales.
Mereka setelah lulus berharap adanya peluang dan ruang untuk mengabdi dinegeri sendiri yang notabene Alumni mahasiswa kelautan hampir semuanya anak tempatan.
“Wajib hukumnya pemerintah daerah berikan perhatian lebih kepada para alumni, paling tidak berikan salurannya agar setelah lulus dapat menerapkan keilmunya, program penelitian, pengembangan sektor kelautan perikanan, budidaya hingga perikanan tangkap. Sediakan anggaran yang mumpuni untuk pengembangan sektor Kemaritiman,” tegas Reka.
Reka menyayangkan setiap program yang di laksanakan oleh gubernur hanya sebatas “Lip Service” untuk peningkatan sektor kemaritiman.
“Apa ada produk Peraturan Daerah yang yang menjaga kelestraian dan keberlanjutan sektor kemaritiman serta melibatkan para Sarjana Kelautan dalam proses penelitian secara akademis?” tambahnya.
Diketahui, mengawali berdirinya Univeraitas Maritim Raja Ali Haji berupa yayasan yang didirikan oleh Pemprov Kepri, sebagai alasan mengambil nama maritim karena wilayah kepulauan dan harapanya mendapatkan sumberdaya manusia yang handal dapat menggarap perairan kepri.
Penulis: Marlin