Tanjungpinang (cindai.id)_ Proyek Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Pulau Penyengat (NSUP) atau disebut dengan Penataan Kawasan Jalan Pulau Penyengat yang bersumber dari dana Pinjaman Islamic Development Bank (IBD) yang di laksanakan oleh Kementrian PUPR RI dibawah pengawasan Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Prasarana Pemukiman PUPR Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Pekerjaan ini ditarketkan akan mempercantik jalan di Pulau Penyengat sepanjang 1.253 meter, mulai dari Jalan Manunggal III, Jalan Tabib, Makam Raja Ali Haji, Jalan Engku Putri, Jalan Sambang I dan Jalan Kampung Datuk.
Sesuai dokumen kontrak, pekerjaan ini dimulai 14 Maret 2022 sampai dengan 08 November 2022 dengan Nilai Kontrak Rp. 13, 2 Milyard. Adapun kontraktor pelaksana adalah PT. Media Cipta Perkasa asal Surabaya.
Melihat kondisi progres pekerjaan yang tidak signifikan, tim cindai.id mencoba menghubungi pihak internal Satker PUPR yang tak mau disebutkan namanya melakui sambungan telepon, mengatakan pekerjaan tersebut sudah mencairkan uang muka 20% dari nilai kontrak, namun pekerjaan sampi hari ini laporannya tidak sesuai progres.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Laskar LAKRL SAS Joni angkat suara.
” Kita apresiasi niat Gubernur Kepri untuk mengindahkan jalan-jalan di Pulau Penyengat yang saat ini sedang berjalan. Namun sangat disayangkan sampai saat ini proyek hampir 4 bulan progresnya sangat minim,” terang joni (24/06/2022) melalui sambungan telepon.
Tampak galian parit yang tidak dipasang rambu-rambu pengaman. Sehingga berbahaya bagi pengguna jalan terutama dimalam hari.
“Kami melihat tujuan baik pemerintah justru terkesan diakal-akalin oleh pihak kontraktor pelaksana,” tegas SAS.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak PT. Media Cipta Perkasa Suryadi belum menjawab klarifikasi dari pihak cindai.id, sedangkan KA. Satker Iswanto mengatakan sedang menunaikan Ibadah Haji dan sudah pindah tugas ke Medan.
Penulis: Edi’S